Ligaolahraga.com -
Berita Sepak Bola: Ralf Rangnick melontarkan kritikan terkait kebijakan transfer Manchester United dan hilangnya kepemimpinan di Old Trafford sepeninggal Sir Alex Ferguson.
Manchester United menjalani musim terburuk di Premier League musim lalu, di mana mereka hanya mampu finis di posisi ke-15 dengan meraih 11 kemenangan dari 38 pertandingan. Klub berjuluk Setan Merah ini juga gagal memenangkan trofi dan masih berjuang keras untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara Liga Primer.
Ralf Rangnick, yang melatih United dari Desember 2021 hingga Mei 2022, pernah menyatakan bahwa klub membutuhkan "operasi jantung terbuka" untuk mengembalikan kejayaannya. Kini, ia mengungkapkan pandangannya tentang tantangan yang masih dihadapi United. Rangnick menyoroti kegagalan klub di bursa transfer baru-baru ini dan kurangnya kepemimpinan di Old Trafford sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013.
"Sebagai pemilik atau direktur olahraga, saya akan fokus merekrut dan berinvestasi pada pemain muda karena itu lebih logis dari berbagai sudut pandang. Apakah masuk akal mengeluarkan biaya transfer 30, 40, atau 50 juta euro untuk pemain berusia 28 atau 30 tahun? Mari kita hitung. Jika Anda merekrut pemain berusia 28 atau 30 tahun dengan kontrak lima tahun, dengan gaji rata-rata 15 juta euro per tahun, itu berarti 75 juta euro untuk gaji saja. Ditambah biaya transfer, totalnya bisa mencapai 110 hingga 120 juta euro, belum termasuk biaya agen. Keseluruhan kesepakatan bisa mencapai 150 juta euro. Untuk apa?" ujar Ralf Rangnick kepada SPORT.
"Anda tidak akan pernah mendapatkan kembali investasi sebesar itu. Jika kurang beruntung, di tahun-tahun terakhir kontrak, pemain tersebut mungkin sudah tidak bermain lagi. Dengan merekrut pemain tua, Anda hanya bertaruh pada peluang kesuksesan jangka pendek dalam beberapa tahun pertama. Itu seperti berjudi. Saya tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi," tambahnya.
"Sejak saya meninggalkan Manchester United, klub telah menghabiskan 700 hingga 800 juta pound, namun tim masih terpuruk di posisi ke-15. Mereka sudah beberapa kali berganti pelatih. Sekarang ada Ruben Amorim, yang merupakan pelatih sangat kompeten, tetapi jika ini tidak berhasil, pelatih lain akan datang dengan sistem permainan atau filosofi baru, lalu mendatangkan pemain baru lagi. Ini membawa kita kembali ke apa yang pernah dikatakan Johan Cruyff: harus ada seseorang yang menentukan rencana jangka panjang dengan jelas," jelas Rangnick.
"Saya pikir masalah ini berakar sejak 2013, ketika Sir Alex Ferguson meninggalkan klub. Saat itu, dia adalah otak di balik segalanya. Ferguson mungkin juga membawa banyak orang penting ke klub. Ketika dia pergi, beberapa di antaranya ikut meninggalkan klub. Sejak saat itu, saya rasa klub mengalami krisis kepemimpinan: siapa sebenarnya yang membuat keputusan, dan mengapa keputusan itu diambil?" tutupnya.
Artikel Tag: ralf rangnick, Manchester United
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/ralf-rangnick-kembali-lontarkan-kritikan-pedas-pada-mu