10 hours ago
3
Ligaolahraga.com -
NFL menimbulkan kegemparan pada Mei lalu ketika para pemilik timnya secara bulat menyetujui partisipasi pemain dalam cabang flag football pada Olimpiade Musim Panas 2028 di Los Angeles, di mana olahraga ini akan debut di Olimpiade.
Meskipun langkah ini disambut sebagai tonggak sejarah oleh NFL, Federasi Sepak Bola Amerika Internasional (IFAF), dan Komite Olimpiade Internasional (IOC), kekhawatiran muncul bahwa keterlibatan NFL dapat mengganggu integritas dan masa depan olahraga ini.
Secara permukaan, keputusan ini tampak seperti kemenangan bagi visibilitas dan pertumbuhan.
Menghadirkan bintang-bintang NFL—mungkin bahkan Patrick Mahomes—akan meningkatkan perhatian dan daya tarik komersial bagi olahraga yang masih dalam tahap awal perkembangannya secara global.
Namun, beberapa anggota komunitas cabang flag football khawatir bahwa sorotan yang begitu terang dapat menyoroti bayangan panjang bagi atlet-atlet yang membangun olahraga ini dari nol.
Darrell Doucette, quarterback AS dan lima kali juara dunia, mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat: “Bersama para pemain NFL di platform yang sama adalah hal yang luar biasa, tapi kami sudah melakukan ini sejak lama. Kami membangun permainan ini, dan saya ingin melakukannya dengan cara kami sendiri.”
Lapangan Bermain yang Tidak Merata
Meskipun federasi nasional memiliki wewenang untuk memilih skuad Olimpiade, persetujuan NFL atas partisipasi pemainnya—dengan syarat tidak bertentangan dengan kewajiban tim—menambah kerumitan.
Seleksi dan kualifikasi mungkin tumpang tindih dengan musim NFL. Apakah federasi akan ditekan untuk menyesuaikan jadwal sekitar pemain profesional? Dan apakah atlet NFL akan diukur dengan standar seleksi yang sama?
USA Football sudah merencanakan strategi. CEO Scott Hallenbeck mengatakan organisasi tersebut sedang mengembangkan rencana kinerja tinggi untuk tim Olimpiade dan berharap dapat mengintegrasikan talenta NFL tanpa mengorbankan keadilan.
Namun, kekhawatiran tetap ada tentang ketidakadilan dan favoritisme.
Ketidakseimbangan Global
IFAF telah menyatakan tidak ada batasan jumlah pemain NFL yang dapat masuk dalam skuad—meskipun hanya satu per franchise.
Namun, mengingat 95% pemain NFL adalah warga Amerika, AS secara teoritis dapat membentuk tim penuh dari pemain profesional.
Negara lain beruntung jika memiliki satu atau dua pemain NFL yang memenuhi syarat karena aturan kewarganegaraan yang ketat dan kesesuaian posisi dalam format unik flag football.
Jerman, Prancis, dan Italia memiliki beberapa opsi, tetapi negara-negara seperti Austria dan Meksiko pada dasarnya terhalang.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kompetitif yang begitu parah hingga kelayakan Olimpiade olahraga ini dipertanyakan—menyusul keputusan World Games 2025 untuk menghapus flag football pria karena kurangnya kesetaraan.
Menjaga Akar Olahraga
Meskipun jangkauan global NFL, esensi cabang flag football tetap unik. Lapangan yang lebih kecil, tempo yang lebih cepat, dan nuansa teknis berarti dominasi NFL tidak dijamin.
“Kami tidak percaya mereka hanya akan masuk ke lapangan dan menjadi bagian dari tim Olimpiade hanya karena nama mereka,” kata Doucette.
Namun, kesan mengesampingkan atlet flag football berpengalaman demi bintang NFL yang baru datang dapat merusak kredibilitas dan budaya olahraga ini.
Susunan tim yang campuran, termasuk profesional dan atlet flag football berpengalaman, mungkin menjadi solusi yang lebih adil.
Harapannya, setelah Olimpiade L.A., olahraga ini tidak akan tertinggal atau kecewa. Masa depannya—terutama dalam Olimpiade Brisbane 2032—dapat bergantung pada apakah cabang flag football mempertahankan integritas kompetitifnya dan menarik bagi penonton global.
Seperti yang dikatakan Presiden IFAF Pierre Trochet, momen Olimpiade ini adalah “langkah krusial.” Namun, jika tidak ditangani dengan bijak, ini juga bisa menjadi kesempatan yang terlewatkan.
Artikel Tag: Cabang
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/partisipasi-nfl-ancam-masa-depan-cabang-flag-football-di-olimpiade
