10 hours ago
4
Ligaolahraga.com -
Pada Februari 2024, mantan pemain NBA Scot Pollard yang pernah berkarier selama 11 tahun, berada di ambang kematian.
Bertahun-tahun setelah pensiun dari karier basket profesionalnya yang penuh warna, ia menghadapi gagal jantung stadium akhir, yang disebabkan oleh kondisi genetik—kardiomiopati—yang juga merenggut nyawa ayahnya, Pearl, pada 1991.
Scot Pollard, yang dulu dikenal dengan gaya rambutnya yang mencolok dan kegigihannya di lapangan, menyaksikan tubuhnya semakin memburuk.
Pada usia 48 tahun, tubuhnya membengkak, sesak napas, dan terhubung ke mesin. Saat dirawat di ICU Vanderbilt untuk evaluasi transplantasi, ia mengetahui bahwa ia tidak akan pulang.
Seperti ayahnya, ia membutuhkan jantung yang cukup besar untuk menopang tubuhnya yang setinggi 6 kaki 11 inci.
Berbeda dengan ayahnya, kemajuan dalam bidang transplantasi memberi ia peluang untuk bertahan hidup.
Setelah dua kali gagal menemukan donor yang cocok, akhirnya jantung yang dibutuhkan datang dari seberang negara.
Tepatnya di East Texas, di mana Pamela Angell dan iparnya, Megan Tyra, duduk di rumah sakit, dihadapkan pada pilihan yang tak tertahankan.
Suami Pamela, Casey, dirawat di rumah sakit setelah menderita pneumonia parah. Sudah lemah akibat pekerjaan fisik berat dan merokok selama bertahun-tahun, pria berusia 45 tahun itu telah koma selama berhari-hari.
Pada hari ke-11, tanpa tanda-tanda pemulihan, mereka membuat keputusan yang menyayat hati untuk menghentikan alat bantu hidupnya.
Tak lama setelah itu, seorang perwakilan rumah sakit mendekati mereka mengenai donor organ. “Casey memiliki jantung (heart) yang sangat besar,” kata perwakilan tersebut—baik secara harfiah maupun kiasan.
Mereka setuju.
Pada hari yang sama, di Vanderbilt University Medical Center di Tennessee, Scot Pollard, mantan pemain NBA yang menderita gangguan jantung genetik, sedang dipersiapkan untuk operasi transplantasi.
Pada pukul 13.08, sebuah kotak pendingin putih yang membawa jantung Casey tiba. Pada pukul 17.00, jantung itu sudah berdetak di dalam dada Scot.
“Itu jantung yang tepat untuknya,” kata Dr. Ashish Shah, salah satu ahli bedah.
Bulan-bulan kemudian, Scot Pollard dan istrinya, Dawn, menghubungi keluarga Casey melalui surat anonim.
Pamela dan Megan merespons dengan hangat dan jujur, berbagi kisah tentang kebaikan Casey, sifatnya yang “raksasa yang lembut”, dan cinta yang dia miliki untuk putranya, William.
Mereka ingin bertemu dengan pria yang kini membawa jantungnya.
Panggilan pertama mereka datang pada hari yang seharusnya menjadi ulang tahun ke-46 Casey. Mereka bertemu secara langsung pada 17 Maret 2025 di Lindale, Texas.
Ketika Scot dan Dawn masuk ke ruangan, emosi meluap.
Mereka memeluk Pamela, William, Megan, dan Clint seperti teman lama. William, yang kini berusia 13 tahun, berbagi kisah tentang perjalanan memancing dan film horor bersama ayahnya.
Pamela mengenakan cincin kawin Casey di lehernya. Sebelum pergi makan siang, dia mendengarkan detak jantung suaminya di dalam dada Scot melalui stetoskop.
“Hey, Bubba,” bisik Megan dengan mata berair saat gilirannya tiba.
Pada Hari Peringatan itu, lebih dari setahun setelah operasi, Scot Pollard dinobatkan sebagai grand marshal dalam parade Festival Indy 500.
Dia mengundang keluarga Angell dan Tyra untuk ikut bersamanya. Saat kereta hias melintasi pusat kota Indianapolis, Megan melihat kerumunan yang bersorak dan memikirkan saudaranya.
“Kami merindukannya setiap hari,” katanya. “Namun, Scot membantu kami melewatinya.”
Hari ini, Scot Pollard fokus pada keluarganya. Putranya, Ozzy, akan mulai kuliah, dan Icean yang masih kecil akan masuk kelas empat.
Di Texas, William berencana bermain sepak bola di sekolah menengah, seperti yang pernah dilakukan ayahnya.
Dua keluarga yang dulu asing, kini terikat oleh ikatan tak terputus yang terbentuk melalui kehilangan dan cinta.
“Yang kami harapkan ke depan,” kata Scot, “hanyalah agar aku bisa terus hidup dengan baik berkat kebaikan mereka.”
Artikel Tag: Scot Pollard
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/heart-of-pearl-kisah-perjuangan-scot-pollard-jalani-transplantasi-jantung
