Setelah Kemenangan Besar, Lando Norris Akui Justru Merasa Hampa

1 hour ago 2

Ligaolahraga.com -

Berita F1: Lando Norris, pemimpin klasemen sementara Formula 1 2025, mengungkapkan perasaan jujurnya soal kehidupan sebagai atlet papan atas. Dalam konferensi pers jelang Grand Prix Belgia, ia merefleksikan betapa kemenangan di lintasan tidak selalu diiringi kepuasan emosional yang sepadan. Hal ini ia sampaikan sebagai respons atas komentar pegolf nomor satu dunia, Scottie Scheffler, yang lebih dulu mengutarakan hal serupa.

"Saya cukup menyukai apa yang dikatakan Scottie. Saya hormat dengan kejujurannya terhadap perasaannya sendiri," ucap Norris. “Dia bilang hidup seperti ini tidak sepenuhnya memuaskan, dan saya bisa memahami itu.”

Norris baru saja memenangkan Grand Prix Inggris untuk pertama kalinya tiga minggu lalu, pencapaian monumental bagi kariernya. Namun, alih-alih euforia yang bertahan lama, ia justru merasa hampa keesokan harinya.

“Saya merasa cukup rendah di hari Senin setelah balapan,” akunya. “Kemenangan terasa luar biasa... selama beberapa menit saja. Setelah itu, orang akan bertanya: ‘Apa targetmu selanjutnya?’ dan semua kembali dari nol.”

Komentarnya mencerminkan perasaan yang sebelumnya diungkapkan oleh Scheffler jelang Open Championship di Portrush, yang kemudian ia menangkan. Meski berada di puncak karier dengan penghasilan sekitar £65 juta, pegolf 29 tahun itu mengaku kehidupan ini “tidak memuaskan dari lubuk hati terdalam”.

Fenomena ini bukanlah hal baru di dunia olahraga. Setelah mengalami ledakan dopamin usai kemenangan, banyak atlet elite justru dihantui perasaan kosong, depresi, hingga kecemasan saat ‘high’ tersebut mereda. Beberapa bahkan mengalami sindrom penipu (impostor syndrome), seperti yang dialami Damon Hill, juara dunia F1 1996. Dalam autobiografinya, Hill menulis bahwa ia selalu mempertanyakan apakah dirinya benar-benar layak berada di dunia balap.

Norris juga menyebut pentingnya memberi ruang bagi atlet untuk menjalani hidup dengan cara mereka sendiri.

“Orang-orang tidak harus hidup seperti yang Anda pikirkan seharusnya. Mereka tidak harus berkata atau bersikap sesuai ekspektasi umum,” ujar pebalap McLaren itu. “Scottie adalah contoh orang yang hidup dengan caranya sendiri dan tetap bisa jadi yang terbaik.”

Kasus lain dari tekanan batin atlet juga dialami oleh Tyson Fury dan Simone Biles, yang masing-masing sempat menarik diri dari kompetisi karena masalah kesehatan mental. Ini membuktikan bahwa keberhasilan di arena tidak selalu sejalan dengan kebahagiaan pribadi.

Di akhir pernyataannya, Lando Norris menyimpulkan dengan nada realistis, “Menang di Silverstone itu luar biasa. Tapi itu tak ada hubungannya dengan balapan besok. Yang penting adalah siapa yang bisa tampil terbaik hari ini, besok, dan tiga hari ke depan.”

Artikel Tag: lando norris, McLaren, F1 2025

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/setelah-kemenangan-besar-lando-norris-akui-justru-merasa-hampa

Read Entire Article
Sports | | | |