1 week ago
12
Ligaolahraga.com -
Reinier de Ridder memperkuat posisinya sebagai calon teratas di kelas menengah pada Sabtu (26/7), mengalahkan mantan juara Robert Whittaker dalam “split decision” yang sengit di UFC Fight Night.
Dua juri memberikan skor 48-47 untuk de Ridder, sementara satu juri melihatnya untuk Whittaker dengan selisih yang sama.
Kemenangan ini menandai kemenangan keempat Reinier de Ridder di UFC dan yang ketiga pada 2025, mengakhiri tahun yang gemilang di mana ia naik pesat dalam peringkat.
“Saya berharap bisa menjatuhkannya dan mencekiknya,” akui de Ridder setelah pertandingan. “Dia luar biasa — sangat tangguh, sangat tahan banting, pukulan yang sangat kuat.”
Meskipun kartu skor menunjukkan pertarungan yang sangat ketat, statistik menceritakan cerita yang berbeda.
Reinier de Ridder melepaskan 169 pukulan dibandingkan 100 pukulan Whittaker dan mengontrol pertarungan selama lebih dari sembilan menit, bekerja di sepanjang pagar dan di atas matras.
Tekanan tak henti-hentinya de Ridder mulai memengaruhi Whittaker seiring berjalannya pertarungan, dan lututnya di ronde kedua membuat mulut dan hidung mantan juara itu berdarah.
Kesempatan terbaik Whittaker datang di awal ronde ketiga, saat dia menjatuhkan de Ridder dengan pukulan kanan balik yang tepat waktu.
Dia menyerang dengan pukulan di atas matras, tetapi petarung Belanda itu bertahan dari serangan dan pulih untuk memenangkan dua ronde terakhir di kartu dua juri.
Dikenal terutama sebagai spesialis submission — 14 dari 21 kemenangannya datang melalui tapout — rencana permainan Reinier de Ridder sangat bergantung pada upaya takedown.
Whittaker berhasil bertahan dari 13 dari 15 upaya takedown, tetapi tekanan gulat yang konstan membuka peluang untuk serangan pukulan yang lebih banyak.
Pada akhirnya, kecepatan dan ketahanan de Ridder lah yang menentukan kemenangan baginya.
Pria berusia 33 tahun asal Belanda ini, yang berlatih di Kill Cliff FC di Florida, sedang dalam performa terbaiknya tahun ini.
Dia mengalahkan Kevin Holland pada Januari dan menumbangkan prospek rising Bo Nickal pada Mei, sekaligus mendapatkan pertarungan utama UFC pertamanya.
Bagi Whittaker, kekalahan ini merupakan pukulan telak.
Dulu dianggap sebagai penjaga gerbang menuju pertarungan gelar di divisi ini, petarung berusia 34 tahun ini kini mengalami dua kekalahan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2013. Dia sebelumnya dikalahkan oleh Khamzat Chimaev pada Oktober lalu.
Berada di peringkat ke-13 sebelum pertarungan, de Ridder kini mengincar gelar juara. Dia langsung menuntut kesempatan untuk bertarung melawan pemenang pertarungan gelar UFC 319 bulan depan antara Dricus Du Plessis dan Chimaev.
“Saya tidak ingin bertarung melawan orang seperti dia lagi,” kata de Ridder tentang Whittaker. “Dia terlalu tangguh. Berikan saya kesempatan untuk bertarung memperebutkan gelar.”
Artikel Tag: Reinier de Ridder
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/reinier-de-ridder-menang-angka-atas-robert-whittaker-di-ufc-abu-dhabi
