Red Bull Terancam Catat Rekor Terburuk Sejak 2015 di Formula 1

17 hours ago 6

Ligaolahraga.com -

Berita F1: Red Bull Racing menghadapi musim penuh tantangan di Formula 1 2025. Dengan performa Max Verstappen yang tidak stabil dan kontribusi minim dari Yuki Tsunoda, tim ini berada di jalur untuk meraih hasil konstruktor terburuk dalam satu dekade terakhir.

Red Bull Racing tengah menjalani musim yang jauh dari kata gemilang. Setelah meraih dominasi absolut pada 2023, mereka kini tercecer di peringkat keempat klasemen konstruktor F1 2025 dengan 172 poin. Jauh di bawah McLaren yang memimpin dengan 460 poin, serta tertinggal dari Ferrari dan Mercedes.

Kemerosotan ini terjadi bukan karena perubahan regulasi, melainkan karena kombinasi faktor internal, mulai dari performa mobil RB21 yang tak konsisten hingga tekanan pasca-pemecatan Christian Horner. Meski Laurent Mekies telah menggantikan posisi tersebut, Red Bull tetap kesulitan menemukan kembali stabilitas performa.

Max Verstappen, andalan utama tim ini, memang masih bisa meraih poin penting, tetapi hasilnya kerap di luar ekspektasi. Ia hanya mampu finis ke-10 di Spanyol setelah terkena penalti, tersingkir di Austria, dan kesulitan di Silverstone dalam balapan basah. Bahkan, dalam empat balapan terakhir, Verstappen sempat dikalahkan oleh Nico Hülkenberg dari Sauber.

Red Bull menyematkan harapan pada pembaruan paket aerodinamika di GP Belgia mendatang. Namun masalah keausan ban dan keseimbangan mobil di tikungan panjang tetap menghantui, khususnya jelang balapan Hungaria yang dikenal menuntut downforce tinggi.

Masalah lebih pelik datang dari kursi Pebalap kedua. Yuki Tsunoda hanya menyumbang tujuh poin musim ini, jauh dibandingkan 165 poin yang diraih Verstappen. Ketiadaan kontribusi signifikan dari Tsunoda menjadi beban tersendiri dalam perebutan gelar konstruktor.

Meski begitu, penasihat tim Helmut Marko tetap memberi pembelaan. "Kami melihat peningkatan kecil dari Yuki di Inggris. Ia bekerja sama dengan psikolog olahraga dan terus berproses," ujarnya kepada Speedweek.

Sementara Marko masih yakin perebutan gelar dunia belum berakhir dengan 300 poin reguler dan 32 poin sprint masih tersedia, Verstappen lebih realistis. “Kami tidak bisa bersaing di setiap sirkuit. Manajemen ban masih jadi kelemahan utama kami,” kata sang juara bertahan. Ia mengakui pembaruan memang membantu, tapi belum cukup untuk melawan dominasi McLaren.

Jika tren ini berlanjut, Red Bull bisa saja menutup musim 2025 dengan hasil terburuknya sejak 2015. Untuk tim sekelas Red Bull, itu bukan sekadar statistik—itu peringatan keras akan perlunya evaluasi menyeluruh.

Artikel Tag: Red Bull, Max Verstappen, Yuki Tsunoda

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/red-bull-terancam-catat-rekor-terburuk-sejak-2015-di-formula-1

Read Entire Article
Sports | | | |