Juara Kelas Berat Olimpiade Lazizbek Mullojonov Terganjal Kasus Doping

1 day ago 8

Ligaolahraga.com -

Juara tinju kelas berat Olimpiade Paris, Lazizbek Mullojonov, ditangguhkan sementara setelah hasil tes dopingnya positif mengandung zat terlarang, seperti yang dikonfirmasi oleh Badan Pengujian Internasional (ITA) pada Selasa (29/7) lalu.

Petinju Uzbekistan berusia 26 tahun itu dinyatakan positif menggunakan methasterone, steroid anabolik-androgenik sintetis yang dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan otot, kekuatan, dan daya secara cepat.

Sampel tersebut diambil selama pengujian doping di luar kompetisi pada 11 Juni.

“Atlet telah diberitahu tentang kasus ini dan berhak meminta analisis sampel B,” kata ITA dalam pernyataannya. “Jika sampel B mengonfirmasi hasil sampel A, kasus ini akan diproses sebagai pelanggaran aturan anti-doping. Jika analisis sampel B tidak diminta, kasus ini juga akan dilanjutkan sebagai pelanggaran yang telah dikonfirmasi.” 

Methasterone, yang juga dikenal sebagai Superdrol, pernah dijual secara legal sebagai steroid binaraga sebelum dilarang oleh Badan Anti-Doping Dunia pada 2009.

Sejak itu, sejumlah atlet dari berbagai cabang olahraga telah dikenai sanksi karena menggunakan zat tersebut.

Lazizbek Mullojonov kini memiliki kesempatan untuk memberikan penjelasan terkait hasil tersebut. Federasi Tinju Uzbekistan belum memberikan komentar mengenai hal ini.

Penangguhan ini mencoreng salah satu bintang tinju yang sedang naik daun.

Mullojonov meraih medali emas Olimpiade di divisi berat (92kg) pada Olimpiade Paris 2024, mendominasi kompetisi dan memenangkan final di Roland Garros dengan keputusan bulat atas Loren Alfonso dari Azerbaijan.

Dia juga meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia IBA 2023 dan medali emas divisi super berat di Kejuaraan Tinju Amatir Asia 2022.

Di luar kesuksesannya di level amatir, Lazizbek Mullojonov beralih ke level profesional pada 2021, dengan rekor sempurna 7-0 dan enam kemenangan KO.

Pertarungannya yang dijadwalkan pada Agustus melawan petinju Bosnia Ahmed Krnjić di Riyadh kini ditunda hingga kasus dopingnya diselesaikan.

Pelanggaran terkait Methasterone telah menyebabkan sanksi berat bagi atlet dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Juli, pemain softball Israel Ben Kantor dijatuhi larangan bertanding selama tiga tahun karena menggunakan zat tersebut.

Kasus lain termasuk sprinter Kenya Mark Otieno, yang dilarang bertanding selama dua tahun setelah positif doping di Olimpiade Tokyo, dan pelari jarak jauh Keneth Kiprop Renju, yang dilarang bertanding selama lima tahun.

Menurut ITA, saat ini ada 136 atlet yang sedang menjalani larangan bertanding karena pelanggaran doping, termasuk lima atlet dari Uzbekistan.

Pelari jarak menengah Javokhirbek Saydakhmedov termasuk di antaranya, yang menjalani larangan bertanding selama tiga tahun karena penggunaan methasterone.

Kasus Lazizbek Mullojonov masih dalam proses peninjauan, tetapi jika terbukti, juara Olimpiade tersebut berisiko menghadapi larangan bertanding yang panjang—yang dapat mengancam karier profesionalnya dan warisannya. 

Artikel Tag: Lazizbek Mullojonov

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/juara-kelas-berat-olimpiade-lazizbek-mullojonov-terganjal-kasus-doping

Read Entire Article
Sports | | | |