Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Iga Swiatek menyatakan bahwa kehilangan status sebagai petenis peringkat 1 dunia kepada Aryna Sabalenka adalah hal yang ‘membebaskan’ meskipun ia yakin hal tersebut ‘tidak adil’ saat pertama kali terjadi.
Setelah mendominasi selama 75 pekan sebagai petenis peringkat 1 dunia, tersingkirnya petenis berkebangsaan Polandia dari babak keempat US Open musim 2023 membuat Sabalenka mengambil alih posisi puncak, sehingga mengakhiri rekor yang hanya bisa dilampaui oleh dua petenis putri dalam sejarah tenis.
Petenis yang bisa kembali ke peringkat 1 dunia pada akhir musim, mengakui bahwa hal tersebut mempengaruhi mentalnya saat itu.
“Harus saya akui terasa lega pada musim 2023, tetapi tidak di awal,” aku Swiatek. “Ketika saya kehilangan peringkat 1 kepada Aryna selama beberapa pekan, saya agak terpukul, tetapi kemudian saya merasa lega ketika saya bisa mengatasinya dan ketika saya bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang positif.”
“Menjadi termotivasi dan benar-benar meyakinkan diri sendiri bahwa sekarang saya bisa fokus berburu, bukan diburu.”
Namun, kegagalan petenis yang telah mengantongi enam gelar Grand Slam, dalam meraih peringkat 1 dunia pada musim 2023 tidak seberapa dibandingkan pada musim 2024 dengan Sabalenka bertengger di peringkat tersebut sejak bulan Oktober. Sementara ia harus berhadapan dengan larangan bertanding karena kasus doping, sesuatu yang menurutnya membuatnya merasa ‘tidak adil’.
“Namun musim ini dan musim lalu, terasa sedikit berbeda, karena saya punya banyak hal berbeda yang harus dikerjakan dan difokuskan,” kenang Swiatek.
“Semuanya dimulai dengan kasus saya dan kembali setelah kasus itu serta semua perasaan campur aduk yang saya rasakan. Bermain dengan baik di Australia, lalu begitupun di Doha, dan saya kalah di semifinal, tetapi saya merasa bermain dengan apik dan saya merasa pantas menjadi petenis peringkat 1 dunia.”
“Mungkin itu bukan kerendahan hati yang besar, tetapi saya merasa pantas menjadi petenis peringkat 1 dunia dan hal itu direnggut dari saya. Dan perasaan-perasaan seperti itu tidak membantu saya selama satu bulan berikutnya, karena saya merasa dunia ini tidak adil.”
“Saya tahu itu cukup kekanak-kanakkan dan saya petenis peringkat 10 besar, jadi, saya seharusnya tidak marah tentang hal-hal seperti itu. Saya seharusnyaa bersyukur, tetapi membutuhkan waktu bagi saya untuk melaluinya dan fokus dengan masa depan alih-allih dengan masa lalu.”
“Saya bisa bilang perubahan itu tidak benar-benar terjadi setelah French Open, melainkan setelah Roma. Pergantian pelatih sangat penting bagi saya karena saya tidak suka perubahan. Tim saya sangat penting bagi saya dan setiap perubahan, itu agak membuat saya sedikit kehilangan keseimbangan.”
Swiatek saat ini menghuni peringkat 3 dunia tetapi menantikan untuk meraih kesuksesan lain setelah kemenangan bersejarah di Wimbledon.
Artikel Tag: Tenis, Iga Swiatek
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/bagi-iga-swiatek-kehilangan-peringkat-1-adalah-hal-yang-membebaskan