Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Daniil Medvedev adalah bintang tenis yang berapi-api. Para penggemar mengenal taktik cerdiknya, omelannya yang tajam, dan smash raketnya yang terkenal.
Gairah sang petenis mendorong setiap poin. Siapa yang bisa melupakan kamera net yang ia pecahkan di Australian Open musim 2025? Atau bagaimana ia menggemparkan penonton US Open ketika wasit mengembalikan servis pertama kepada Benjamin Bonzi? Itulah petenis berusia 29 tahun yang sejati.
Pada musim 2019, Medvedev mengakui, “Saya kalah di banyak pertandingan dalam karier saya ketika saya menggila. Anda tidak pernah tahu, ketika anda kalah di sebuah pertandingan, apakah itu karena anda memang kalah atau anda menjadi gila dan kehilangan konsentrasi. Anda tidak pernah bisa yakin.”
Enam musim kemudian, pertanyaan tersebut tetap ada, apa yang akan ia katakan sekarang?
Pekan ini, mantan petenis peringkat 1 dunia mengawali China Open di Beijing dan ia mengalahkan Cameron Norrie dengan 6-3, 6-4. Kemenangan tersebut pasti terasa manis. Pertemuan terakhir mereka sebelum ini berlangsung di babak pertama French Open musim ini yang dimenangkan petenis berkebangsaan Inggris dengan lima set. Bagi petenis yang melalui musim yang cukup berat, kemenangan kali ini pastinya merupakan sebuah langkah menuju arah yang tepat.
Ditanya tentang musimnya yang merumitkan, juara US Open musim 2021 pun memberikan salah satu jawaban ciri khasnya dan bersikap jujur.
“Ya, maksud saya, hal yang indah tentang tenis, hal yang menyulitkan tentang olahraga ini, dan maaf, saya sedikit berlebihan, saya kadang-kadang bersikap sedikit gila di lapangan. Banyak penggemar datang untuk menyaksikan saya di Prancis atau Monako,” ungkap Medvedev.
“Mereka mengatakan kepada saya, ‘Dengar, saya seperti anda, saya tenang. Dalam hidup saya tenang. Di perjalanan, saya tenang. Itu tidak masalah. Saya bertengkar dengan istri saya, saya tenang. Dan begitu saya bermain tenis, saya menjadi gila’. Tenis bisa membuat anda gila.” Dan sang petenis tidak salah.
Tenis bukan hanya tentang bakat atletis. Itu juga ujian bagi pikiran. Isolasi membuatnya brutal. Tidak seperti olahraga tim, dalam tenis tidak ada seorang pun untuk berbagi di lapangan atau berbagi tekanan. Para petenis sendirian di lapangan, tidak ada waktu pasti untuk menghentikannya, tidak ada rekan satu tim untuk mendukung. Momentum bisa berubah secepat kilat. Setiap poin terasa besar. Anda harus menguasai pukulan anda, tetapi juga emosi anda. Seringkali, bukan forehand atau servis, tetapi ketenangan menjadi faktor yang menentukan pertandingan.
“Itu membuat saya gila karena anda tidak tahu. Orang-orang bertanya kenapa saya mengalami musim yang buruk? Saya tidak memiliki jawaban pasti. Bisa jadi karena putri kedua saya. Bisa jadi karena hubungan saya dengan Gilles Cervara (mantan pelatihnya). Bisa jadi karena saya sudah dewasa dan mulai berpikir lebih banyak daripada waktu muda dulu. Bisa jadi hanya karena nasib buruk atau mungkin saya sedang tidak enak badan. Anda tidak pernah tahu,” jelas Medvedev.
Musim ini banyak hal yang terjadi pada petenis peringkat 18 dunia. Pada bulan Januari, ia mengumumkan kelahiran buah hati keduanya. Itu sendiri bisa menambah beban pada pundaknya. Ia juga belum memenangkan gelar lagi sejak musim 2023 di Roma. Ia memang lolos ke final di Halle musim ini, tetapi belum bisa mengakhiri paceklik gelar.
Usai tersingkir dari US Open, ia bahkan merombak timmnya. Akankah perubahan tersebut berhasil? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Mengawali China Open dengan kemenangan, Medvedev menyatakan,” Saya tidak bermain dengan seburuk itu. Saya servis dengan cukup baik kecuali di beberapa game. Begitu pun dengan pengembalian. Saya mendapatkan banyak peluang break. Saya pikir saya pantas untuk menang jika melihat rencana permainan dan statistik. Saya merasa gembira bisa melaluinya.”
Melenggang ke babak kedua China Open, Medvedev akan bertemu petenis berkebangsaan Spanyol, Alejandro Davidovich Fokina.
Artikel Tag: Tenis, China Open, Daniil Medvedev
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/daniil-medvedev-akui-terkadang-bersikap-sedikit-gila-di-lapangan